Seperti yang telah kami beritakan sebelumnya, SNSD dan banyak artis K-Pop lainnya menghadiri Music Bank K-Pop Festival. Video penampilan SNSD sudah kami upload di entri sebelumnya.
Konser Musik Bank diselenggarakan dan diawasi oleh KBS. Produser Music Bank berkomentar, "Konser ini diharapkan menjadi konser internasional terbesar sampai saat ini".
Konser memenuhi harapan dan berhasil seperti yang telah diharapkan oleh semua orang. Meskipun suhu mendekati 95 derajat Fahrenheit, lebih dari 45.000 penggemar di Jepang berkumpul di Tokyo Dome, yang merupakan lokasi untuk konser K-Pop di Jepang.
Penggemar berkomentar, "Tarian mereka berada pada tingkat berbeda dibandingkan dengan selebritis Jepang. Jumlah latihan berbeda", dan, "Mereka begitu keren. Aku dari Osaka", sebagai bukti dari besarnya ledakan Hallyu.
Sebelum konser, sebuah pertemuan diatur untuk para bintang hallyu untuk bertemu tokoh-tokoh budaya Jepang. Pertemuan ini untuk memungkinkan pertumbuhan yang konsisten dari ledakan hallyu melalui pertukan budaya dengan orang-orang berpengaruh.
Konser Tokyo Dome ini memberikan kesempatan untuk mengenali panasnya Hallyu Wave dan untuk terus melanjutkan gelombang ini.
Di sisi lain, KBS News pukul 9 menganalisis bahwa melalui popularitas idola, rentang usia konsumen Jepang untuk membeli produk Korea diperluas dari usia pertengahan sampai kaum remaja mereka.
Seorang penggemar Jepang berkomentar, "Aku pertama kali menonton drama Korea dan mendengarkan musik Korea, tetapi minat aku sekarang tumbuh ke titik dimana aku datang untuk menikmati dan menyukai makanan Korea juga". Penggemar lain mengatakan, "Aku merasa jika aku menggunakan produk Korea, mungkin akhirnya aku akan menjadi secantik SNSD, jadi aku menyukai itu" (Ah, kagak bakal.. SNSD mah udah cantik dari sananya). Khususnya, meskipun gempa besar yang tragis melanda Jepang di awal tahun, perusahaan kosmetik Korea telah melaporkan penjualan mereka meningkat dalam jumlah dua digit.
Demikian juga saat ledakan 'Winter Sonata' terjadi di Jepang, ini mengakibatkan ekspor Korea ke Jepang mengalami peningkatan dalam jumlah yang besar, popularitas K-Pop yang ditampilkan membuat laju ekspor mengalami penaikan sedikitnya 10% setiap tahun. Kebudayaan Korea yang diekspor ke pasar Jepang telah menjadi kekuatan yang matang.
KBS News pukul 9 mengkritik bahwa mereka harus berhenti mengandalkan artis untuk menciptakan efek ‘One-Hit Wonder’ atau ‘satu-tekanan-keajaiban' tetapi menciptakan susunan strategi pasar untuk memunculkan citra Korea dan perusahaan-perusahaan tersebut. Seorang spesialis Hallyu di Jepang mengatakan, "Saat ini orang-orang Jepang menerima kebudayaan Korea tanpa menyadari bahasa Korea, saat itu terjadi aku percaya orang-orang Jepang akan benar-benar menerima Korea", menunjukkan sebuah strategi untuk Hallyu agar lepas landas di pasar Jepang. Dalam bahasa simple-nya, aku (Nares) mengartikan apa yang mereka coba untuk katakan, bahwa negara Korea menerima banyak keuntungan dari idola K-Pop, dan bahwa mereka harus mencoba mencari cara lain untuk mencari keuntungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar